Antisipasi Masuknya Virus Corona, Komisi IV Bakal Panggil Dinkes Maluku

Ambon, TN – Untuk mengantisipasi masuknya Virus Corona Covid 19, Komisi IV DPRD Provinsi Maluku akan melakukan proses pemanggilan terhadap Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku, untuk mengetahui sejauhmana langkah antisipatif yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku.

residen RI, Joko Widodo sendiri sudah menyatakan, jika ada dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang positif mengidap virus corona. Hal ini tentunya menambah kecemasan bagi masyarakat, karena itu, Presiden memerintahkan para Kepala Daerah untuk segera melakukan langkah preventif, guna mengurangi kecemasan masyarakat. Untuk itu, kami (Komisi IV) akan memanggil Dinkes Maluku,” kata Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Samson Atapary kepada wartawan, di gedung DPRD Provinsi Maluku, Kamis (5/3).

Dia berharap, Virus Corona Covid 19 tidak sampai masuk ke Maluku. Tetapi dalam konteks kebijakan, lanjut Atapary, harus ada antisipasi lebih awal, dari Dinkes Provinsi Maluku, lantaran kasus Virus Corona Covid 19 sudah mengglobal.

“Saat ini kan masyarakat bertanya-tanya, sejauhmana langkah-langkah antispasi yang sudah diambil oleh Pemprov Maluku lewat Dinkes, serta instansi terkait lainnya, yang berhubungan dengan mitigasi di pintu-pintu masuk baik bandara maupun pelabuhan. Ini yang belum terlihat dengan jelas. Ini yang ingin kami minta penjelasan, biar masyarakat pun bisa mengetahuinya. Dan mungkin dari penjelasan ini, kita bisa mengetahui langkah konkrit yang harus dilakukan, yakni mencegah agar virus ini tidak sampai masuk ke Maluku, dan minimal kalau pun masuk kita bisa mendeteksinya lebih awal,” tegas Atapary.

Menurut Atapary, dari data yang dikantongi pihaknya, Virus Corona Covid 19 tidak seekstrim SARS dan MERS. Namun, karena tidak ada satupun panduan yang jelas dari pemerintah ke publik, sehingga membuat kepanikan yang luar biasa bagi masyarakat.

Dikatakan, pemerintah harus menyampaikan secara jelas, cara penyebaran Virus Corona Covid 19 seperti apa. “Kalau pun terjadi penyebaran, itu kan masih bisa ditangani. Misalnya di Cina jumlahnya cukup besar, tetapi penanganannya jauh lebih besar daripada yang tidak ditangani, dan banyak juga yang berhasil disembuhkan. Nah, ini yang belum tersosialisasi secara baik karena dinas yang mempunyai tanggung jawab ini juga belum membuat langkah antisipasi,” tegas dia.