Berita

DPRD Sayangkan Jatah Penerimaan Calon Prajurit TNI-Polri di Maluku Sedikit

×

DPRD Sayangkan Jatah Penerimaan Calon Prajurit TNI-Polri di Maluku Sedikit

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Provinsi Maluku, Lucky Wattimury, saat menerima kunjungan Kapolda Maluku, Irjen Pol Baharudin Djafar dan Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Agus Rohman, di ruang rapat paripurna DPRD Provinsi Maluku, Selasa (11/8). Foto-Rudy Sopaheluwakan/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – DPRD Provinsi Maluku menyayangkan, lantaran jatah penerimaan calon prajurit TNI dan Polri untuk Provinsi Maluku sangat sedikit, jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.

1062
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Jujur saja, kami sangat menyayangkan, karena saat proses penerimaan prajurit Polri-TNI, Maluku mendapat kuota atau jatah yang sangat sedikit. Kami tidak tahu alasannya apa,” kata Ketua DPRD Provinsi Maluku, Lucky Wattimury, saat menerima kunjungan Kapolda Maluku, Irjen Pol Baharudin Djafar dan Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Agus Rohman, di ruang rapat paripurna DPRD Provinsi Maluku, Selasa (11/8).

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Ketua-Ketua Fraksi, dan sejumlah pejabat utama Polda Maluku dan Kodam XVI/Pattimura.

Selain itu, menurut Wattimury, ada banyak laporan yang diterima pihaknya, lantaran proses test untuk menjadi seorang anggota polisi, banyak disertai dengan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Untuk itu, Wattimury meminta Kapolda Maluku, Irjen Pol Baharudin Djafar untuk lebih tegas, dan memproses hukum oknum-oknum yang bermain di balik test penerimaan anggota Polri.

Menyikapi hal tersebut, Kapolda Maluku meminta warga yang mengikuti test penerimaan prajurit Polri, untuk segera melaporkan, jika ada oknum-oknum yang coba-coba “bermain” dalam proses penerimaan anggota Polri.

“Saya minta warga laporkan, jika ada diantara mereka yang diminta bayaran dengan janji akan lolos menjadi anggota Polri. Saya pastikan akan memproses oknum-oknum tersebut,” ancam Kapolda.

Menurut Kapolda, sudah ada anggaran yang disediakan untuk proses penerimaan anggota Polri. Untuk itu, proses penerimaan anggota Polri harus jujur dan transparan.

Selain itu, menurut Kapolda, Sumber Daya Manusia (SDM) di Maluku khususnya anak daerah harus disiapkan secara matang, untuk bisa mengikuti test penerimaan anggota Polri.

“Kita di Maluku ini minim infrastruktur, untuk meningkatkan sumber daya manusianya. Kedepan, fasilitas-fasilitas itu harus disiapkan,” tandas Kapolda.